Kamis, 30 Mei 2013

perekonomian indonesia

PEMBAHASAN
Permasalahan di indonesia sudah sangat terlalu banyak dari segala aspek bidang seperti dibidang ekonomi, politik dan sosial budaya. Pada kali ini saya akan membahas salah satu masalah dibidang ekonomi mengenai subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mungkin sampai saat ini belum menemukan solusi yang tepat untuk rakyat. BBM (Bahan Bakar Minyak) adalah minyak mentah yang berasal dari perut bumi yang sangat penting karena hampir seluruh orang menggunakan bbm untuk kebutuhan transportasi mereka. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam tambangnya, salah satunya adalah minyak bumi.
Banyak sekali di daerah indonesia yang menghasilkan banyak minyak mentah seperti Riau didaerah ini mengahasilkan minyak minas yang merupakan salah satu minyak yang berkualitas paling baik di indonesia, Kalimantan Timur, Laut Jawa, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Jambi, lalu Papua yang tidak hanya keindahan eksotis pemandangan alamnya saja yang dibalik keindahan alamnya itu menyimpan potensi minyak yang cukup besar.
Akan tetapi dengan kekayaan alam yang dimiliki tidak menjamin harga bahkan ketersedian BBM didalam negeri menjadi murah dan mudah untuk didapatkan. Pemerintah kembali akan menaikkan harga BBM. Setelah tahun sebelumnya pemerintah sempat beberapa kali menaikkkan harga BBM. Hampir setiap tahun indonesia selalu dipusingkan oleh urusan mengenai kenaikan BBM yang selalu melebihi angka yang sudah ditetapkan dalam Anggaran Pembelanjaan Belanja Negara (APBN).
Kelangkaan BBM terparah di Indonesia terjadi pada tahun 2000. Pada tahun 2005 Indonesia dilanda lagi dengan kelangkaan BBM yang kemudian kejadian itu terulang kembali pada tahun 2008 hingga pada tahun 2013 ini. Padahal seperti kita ketahui bahwa indonesia merupakan pengahasil minyak terbesar di dunia dengan menempati posisi ke 21 akan tetapi hal itu tidak menjamin harga BBM didalam negeri menjadi murah. .
Perkembangan dunia semakin cepat dan pesat setiap tahunnya begitu juga dengan perusahaan otomotif yang memproduksi ratusan kendaraan bermotor dan mobil setiap tahunnya sebagai alat transportasi untuk menunjang aktifitas keseharian. jumlah kendaraan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Banyaknya kendaraan yang diproduksi menyatakan semakin banyak pula masyarakat yang membutuhkan bahan bakar minyak untuk pengguna kendaraan setiap harinya.
Jika kita lihat dari sisi kenyamanan dalam berkendaraan umum, terkadang orang untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pokok saja gagal, sudah pasti kriminalitas akan, jika kemudian kriminalitas menjadi naik, pasti masyarakat merasa tidak aman, jika jalan - jalan saja harus merasakan kekhawatiran pencurian, perampokan, penjambretan dll. apakah aspek ini sudah benar - benar dipikrkan oleh pemerintah, jika kenaikan BBM justru menjadi sebuah bahan bakar terjadinya ketidakpercayaan kepada pemerintah, jika kenaikan BBM menjadi sebuah pemicu munculnya kerusuhan secara masal, masihkah menaikkan BBM menjadi satu - satunya pilihan?
Salah satu bahaya yang paling ditakuti dari sebuah rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan adalah rasa frustasi, jika kekecewaan ini mencapai puncak yang tidak dapat ditahan oleh manusia maka akan terjadi kerusuhan, kriminalitas, kejahatan akan menjadi sebuah berita rutin yang didengar paska kenaikan harga BBM, tetapi tidak ada sebuah kejadian pun yang tidak menimbulkan dampak. Oleh karena itu sudah pasti orang akan lebih memilih untuk berkendaraan pribadi saja.
 Berbagai pilihan diberikan kepada masyarakat. Masih ingat saat pemeerintah berusaha ‘merayu ‘ Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram bahan bakar minyak (BBM) subsidi untuk orang yang mampu atua orang kaya?  Itu salah satu saja yang mewujudkan rencana menaikkan harga BBM subsidi. Selain memasang spanduk mengenai BBM disetiap sudut  sudut pengIsian bahan bakar (SPBU). Namun keinginan pemerintah untuk membatasi  pembelian BBM subsidi sering sekali batal untuk dilaksanakan. Bukan berarti rencana tersebut berhenti. Niat pemerintah membatasi pembelian atau menaikkan harga BBM subsidi tidak pernah berhenti.
Setelah tertunda cukup lama akhirnya pemerintah menempuh kebijakan pengurangan subsidi BBM secara bertahap yang dimulai dengan menaikkan harga pertamax dan pertamax plus serta gas elpiji. Soal kebijakan pengurangan subsidi BBM sempat memuncul penolakan dari berbagai elemen masyarakat bahkan anggota DPR. Penolakan masyarakat umumnya hanya mengkhawatirkan kenaikan harga BBM terhadap harga kebutuhan pokok sehingga akan menambah beban rakyat saja.
Alasan  lain yang pemerintah ungkapkan untuk menaikkan BBM adalah beban Anggaran Pembelanjaan Bulanan Negara (APBN) yang kian meningkat dengan adanya subsidi tersebut. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah alat utama pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya dan sekaligus alat pemerintah untuk mengelola perekonomian negara. Menurut (sumber koran kompas), dalam APBN 2013 pemerintah memberikan perincian biaya subsidi listrik sebesar Rp. 80,9 triliun dan subsidi untuk BBM sekitar Rp. 193,8 triliun. Tetap saja dengan dana pensubsidian BBM sebesar Rp. 193,8 triliun belum bisa dianggap menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan harga BBM menjadi murah. Ditambah lagi dengan BBM yang susah untuk didapatkan atau terjadinya kelangkaan sehingga membuat harga BBM menjadi naik. Kalau kita lihat dengan biaya sebesar Rp. 193,8 triliun yang diberikan pemerintah sama sekali tidak bisa menutupi kendala yang terjadi di masyarakat.  
Anggaran dari subsisdi yang ada selama ini, seharusnya bisa digunakan untuk kepentingan langsung kepada masyarakat. Sepertinya jika jumlah subsidi BBM dalam APBN terus mengalami peningkatan setiap tahun. Keseimbangan APBN terganggu karena jumlah subsidi yang terlampau besar akan membawa dampak negatif terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.
PT. Pertamina sempat akan melonggarkann penyaluran bbm bersubsidi hingga pemerintah memutuskan menaikkan harga. Menurut direktur utama pertamina hal ini dilakukam untuk mengurangi antrian kendaraan ditempat penjualan bahan bakar. Seperti diketahui sebelumnya kelangkaan BBM sudah terjadi di beberapa daerah di indonesia. Ratusan kendaraan umum banyak yang melakukan aksi mogok karena pengusaha angkutan umum susah untuk mencari bahan bakar.
Pemerintah selalu saja menjanjikan untuk mengalokasikan jatah BBM bersubsidi periode mendatang untuk mengatasi antrian kendaraan  di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak. Sehingga pelonggaran bbm yang dilakukan oleh pertamina ini sudah melampaui kuota yang sudah dikeluarka oleh pemerintah. Sehingga terlihat bahwa pensubsidian bbm didaerah daerah tidak bisa disamaratakan .
Kebijakan pemerintah untuk harga bahan bakar minyak (BBM ) dalam negeri menyebabkan perubahan perekonomian secara drastis. Kenaikan BBM ini akan menyebabkan tingkat inflasi diindonesia mengalami kenaikan dan akan mempersulit perekonomian masyarakat yang berpenghasilan tetap. Jika terjadi kenaikan harga BBM dinegara ini akan sangat berpengaruh terhadap permintaa (demand) dan penawaran (supply). Permintaan adalah jumlah barang yang inin dan mampu di beli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga pada periode tertentu. Sementara penawaran adalah jumlah barang yang diproduksi dan ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga produsen pada periode tertentu. Jika terjadi kenaikan harga BBM, maka akan terjadi inflasi. Terjadinya inflasi ini tidak dapat dihindari karena bahan bakar, dalam hal ini premium, merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat. Meskipun ada berbagai cara untuk mengganti penggunaan BBM, tapi BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Inflasi akan terjadi karena apabila subsidi BBM dikurangi, harga BBM akan naik. Masyarakat lebih menghemat pembelian BBM.. Terutama dalam biaya produksi. Inflasi yang terjadi dalam kasus ini adalah “Cost Push Inflation”. Karena inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya produksi dan dilihat berdasarkan penyebabnya. Sementara jika dilihat berdasarkan sumbernya, yang akan terjadi adalah “Domestic Inflation”, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian dalam negeri.
Kenaikan harga BBM akan membawa pengaruh terhadap kehidupan berinvestasi. Biasanya kenaikan BBM akan mengakibatkan naiknya biaya produksi, naiknya biaya distribusi dan menaikan juga inflasi. Harga barang-barang menjadi lebih mahal, daya beli merosot. Ujungnya perekonomian tingkat kesejahteraan terganggu. Di sisi lain, kredit semakin kembali meningkat, yang paling parah adalah semakin sempitnya lapangan kerja.
Hal-hal di atas terjadi jika harga BBM dinaikkan, Subsidi pemerintah terhadap BBM akan semakin meningkat juga. Meskipun negara kita merupakan penghasil minyak, dalam kenyataannya untuk memproduksi BBM kita masih membutuhkan impor bahan baku minyak juga ke negara lain. Dengan tidak adanya kenaikan BBM, subsidi seharusnya disediakan pemerintah lebih banyak. Untuk menutupi sumber subsidi, salah satunya adalah menaikan pendapatan ekspor. Karena kenaikan harga minyak dunia juga mendorong naiknya harga ekspor komoditas tertentu. Seperti kelapa sawit, karena minyak sawit mentah merupakan subsidi minyak bumi. pendapatan dari naiknya harga minya kelapa sawit tidak akan sebanding dengan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk subsidi minyak.
Rencana kenaikan harga BBM dengan pilihan dua harga, menimbulkan dampak sangat besar bagi masyarakat. Rencana itu membuat membuat tidak stabilnya harga kebutuhan terpenting masyarakat. Banyak sekali pasti yang menolak, sudah pasti dengan kenaikkan/ penghapusan subsidi BBM akan muncul harga kebutuhan pokok dan biaya hidup rakyat. Apalagi hasil perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS), jika BBM bersubsidi naik Rp. 500/Liter, secara langsung akan menaikkan jumlah penduduk miskin.
Belum lagi dampak tidak langsungnya dengan naiknya biaya transportasi yang mempengaruhi harga dan jasa. Kelangkaan BBM solar bersubsidi menimbulkan antrian panjang disepanjang SPBU diberbagai wilayah. Sempat terdengar bahwa kelangkaan BBM disebabkan karena pencurian dan penyelundupan oleh aparat negara. Dengan keadaan seperti ini masih ada saja aparat negara yang berlaku curang dan hanya memikirkan untuk kepentingan komersialnya mereka sendiri aja. Coba saja kita tengok ke rakyat biasa seperti  Seorang pedagang mengaku kenaikan harga dirasakan paling besar ada pada bahan pokok seperti telur yang melonjak Rp. 3000 per kg. Dari Rp. 14.000 menjadi Rp. 17.000. Bawang putih dari sebelumnya Rp. 12.000 per kg menjadi Rp. 15.000, Sementara untuk gula dari Rp. 15.000 menjadi Rp. 17.000 per kg dan yang salah satu bahan pokok yang paling melonjak naik tajam harganya adalah cabe rawit merah yang harganya dari Rp. 24.000 menjadi Rp. 35.000. (Sumber Koran Tempo).
Menurut saya dengan kenaikan harga yang terlalu melunjak membuat rakyat menjadi makin dipersulit. Sementara ada aparat negara yang melakukan pencurian dan penyeludupan BBM. Akan tetapi sepertinya pemerintah tidak terlalu serius memerangi penyeludupan BBM bersubsidi sehingga membuat orang tidak takut untuk menyelundupkan. Lebih baik pemerintah juga fokus terhadap permasalahan penyelundupan BBM ini bukan justru menaikkan kuota BBM bersubsidi.
Inilah Salah satu sebab kenaikan harga bahan pokok itu melonjak karena pasokan tersendat. Jika permintaan yang semakin sedikit ditambah lagi dengan naiknya biaya transportasi akibat BBM naik, harga kebutuhan pokok akan makin mahal. Mungkin sampai sekarang yang dirasakan para konsumen rumah tangga adalah kenaikan harga cabe dan daging yang sangat naik tajam harganya sehingga membuat para konsumen harus lebih hemat karena masih banyak keperluan yang masih harus dipenuhi oleh mereka.
Meskipun ada dampak negatifnya secara tidak langsung , kenaikan harga BBM juga menimbulkan dampak positifnya yaitu :
·           Pembangunan nasional akan lebih pesat karena dana APBN  yang awalnya digunakan untuk memberikan subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan untuk digunakan dalam pembangunan di berbagai wilayah hingga ke seluruh daerah.

·         Mengurangi Pencemaran Udara Jika harga BBM mengalami kenaikan, masyarakat akan mengurangi pemakaian bahan bakar. Sehingga hasil pembuangan dari bahan bakar tersebut dapat berkurang, dan akan berpengaruh pada tingkat kebersihan udara

·           Hematnya APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Jika harga BBM mengalami kenaikan, maka jumlah subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan berkurang. Sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dapat diminimalisasi




KESIMPULAN
Sepertinya terlihat disini jika pemerintah akan menaikkan/menghapuskan subsidi BBM,  pemerintah tidak ingin lagi memberikan subsidi kepada rakyat miskin karena subsidi merupakan hak bagi semua  warga negara baik yang kaya maupun yang miskin. Sehingga pertambahan penduduk miskin akan semakin meningkat. Menaikkan harga BBM subsidi membuat beban hidup bagi rakyat miskin seperti para nelayan, sopir angkutan umum dan para pengusaha home industri. Jadi menurut saya pembatasan konsumsi BBM bersubsidi atau menaikkan harga BBM, rakyat harus menolak. padahal BBM merupakan milik umum yang harus dikelola dengan baik oleh negara untuk rakyat.
Kenaikan harga BBM memang pada dasarnya tidak dapat dipungkiri sehubungan dengan berbagai faktor-faktor positif dan negatifnya. Meningkatnya hutang akibat peningkatan ABPN yang harus dialokasikan untuk subsidi BBM. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek, mengenai kebijakan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi BBM diharapkan dapat menjadi jawaban atas persoalan ini. Pemerintah harus berani bersikap bahwa, beban anggaran akan semakin berat kalau tidak dinaikkan.. Rencana kenaikan harga BBM subsidi telah disambut dengan berbagai aksi demo besar besaran, mulai dari mahasiswa hingga buruh.
Disini rakyat berhak untuk menikmati BBM dengan harga murah dan mudah untuk didapatkan. Pemerintah harus lebih fokus dan inovatif untuk menkontrol dan memperbaiki ketersedian bbm tersebut sebagai jaminan bahwa barang (juga jasa), khususnya barang kebutuhan pokok, tersedia di pasaran dan tidak mengalami kenaikan harga. Selain memperbaiki jalur distribusi, pemerintah juga melakukan operasi ke pasar pasar tradisional.
Selanjutnya, penegakan hukum untuk membuat efek jera terhadap orang orang yang melakukan pencurian atau penyelundupan BBM dan barang kebutuhan pokok lainnya, perlu lebih di perketat lagi. Dalam kaitan ini, pemerintah perlu lebih serius pengkontrolan dan evaluasi agar tindakan bisa segera dilakukan terhadap kegiatan-kegiatanyang merugikan seperti ini. Lalu, untuk menjaga persepsi pasar bahwa inflasi terkendali, ada baiknya BI tidak terlalu sensitif untuk menaikkan BI Rate, Rate adalah bunga rata-rata yang dibayarkan kepada saldo yang belum lunas dalam suatu pinjaman sehingga saldo yang belum dibayarkan tersebut secara berkala sama dengan nol pada akhir pembayaran.
 Sebenarnya ada banyak cara alternatif  yang bisa ditempuh pemerintah untuk menyelamatkan APBN tanpa harus menaikkan harga BBM Seperti Memunculkan bahan bakar dan kendaraan alternatif. Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, muncul berbagai bahan bakar alternatif baru. Yang sudah di ketahui oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar Gas). Harganya lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi. Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal mudah untuk menciptakan bahan bakar alternatif. Selain itu, akan muncul juga berbagai kendaraan pengganti yang tidak menggunakan BBM, misalnya saja mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
Sebenarnya sudah ada seperti murid murid SMK yang mengeluarkan jenis jenis kendaraan yang memakain bahan bakar seperti gas, dan tenaga surya. Mungkin karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap alternatif. Padahal dengan alternatif itu bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak.  Lalu pada tempat pengisian BBM Seharusnya melarang untuk pembelian yang memakai dirigen untuk premium, dan dilarang menjual premium eceran dipinggir jalan, yang diperbolehkan adalah menjual Pertamax di pinggir saja. Mungkin pada tahun tahun berikutnya pemerintah bisa mencari solusi lain yang lebih efektif dan efisien untuk mengatasi dampak kenaikan BBM, agar tidak menambah angka orang tidak mampu dan bisa mensejahterahkan rakyatnya begitu pula dapat mengurangi beban rakyat agar bisa memenuhi kebutuhan sehari hari.